Sambung Nyawa adalah tumbuhan obat yang tumbuh liar. Daunnya berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 3-12 cm, lebar sekitar 1.5-5 cm, permukaan halus dan berbulu halus.
Kandungan Kimia
Daun mengandung flavonoid, tanin, saponin, steroid (triterpenoid) . Komponen minyak atsiri Sambung Nyawa terdiri dari 6 senyawa monoterpen, 4 senyawa seskuiterpen, 2 macam senyawa dengan ikatan rangkap, 2 senyawa dengan gugus aldehida dan keton.
Kegunaan Tradisional
Sambung Nyawa adalah salah satu tanaman herba Indonesia yang juga sering dikonsumsi sebagai lalapan.
Secara tradisional, Sambung Nyawa digunakan untuk mencegah and meringankan penyakit kolesterol tinggi dan darah tinggi (hipertensi), meringankan demam dan infeksi tenggorokan, serta untuk meringankan muntah darah dan pendarahan rahim.
Selain kedua khasiat ini, Sambung Nyawa juga memiliki efek lain yang bagus untuk kesehatan, seperti membantu mengendalikan kadar gula darah, mencegah dan memperbaiki kerusakan ginjal, dan mengurangi efek peradangan (anti-inflamasi). Semua khasiat ini sudah mendapatkan dukungan dari bukti penelitian ilmiah.
Di sejarah pengobatan tradisional Thailand, tanaman ini digunakan untuk mengobati inflamasi secara topikal, mengatasi nyeri rematik, dan untuk meringankan infeksi yang disebabkan oleh virus.
Daun mengandung flavonoid, tanin, saponin, steroid (triterpenoid) . Komponen minyak atsiri Sambung Nyawa terdiri dari 6 senyawa monoterpen, 4 senyawa seskuiterpen, 2 macam senyawa dengan ikatan rangkap, 2 senyawa dengan gugus aldehida dan keton.
Kegunaan Tradisional
Sambung Nyawa adalah salah satu tanaman herba Indonesia yang juga sering dikonsumsi sebagai lalapan.
Secara tradisional, Sambung Nyawa digunakan untuk mencegah and meringankan penyakit kolesterol tinggi dan darah tinggi (hipertensi), meringankan demam dan infeksi tenggorokan, serta untuk meringankan muntah darah dan pendarahan rahim.
Selain kedua khasiat ini, Sambung Nyawa juga memiliki efek lain yang bagus untuk kesehatan, seperti membantu mengendalikan kadar gula darah, mencegah dan memperbaiki kerusakan ginjal, dan mengurangi efek peradangan (anti-inflamasi). Semua khasiat ini sudah mendapatkan dukungan dari bukti penelitian ilmiah.
Di sejarah pengobatan tradisional Thailand, tanaman ini digunakan untuk mengobati inflamasi secara topikal, mengatasi nyeri rematik, dan untuk meringankan infeksi yang disebabkan oleh virus.
Sambung Nyawa.
1.Klasifikasi tanamanDivisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeBangsa : Asterales (Campanulatae)Suku : Asteraceae (Compositae)Marga : GynuraJenis : Gynura procumbens (Lour.) Merr.(Backer and Van den Brink Jr, 1965)
2. Morfologi tanaman
2. Morfologi tanaman
eenis, 1975; Backer and Van den Brink, 1965; Sodoadisewoyo, 1953).
Tanaman
G. procumbens berbentuk perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat
setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau aromatis. Batangnya segi
empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin
pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk
elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh
dan berambut halus. Tangkai daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3
½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan
bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun
berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun
bagian bawah. Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau
kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol
terdapat bunga tabung berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang
1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tiap tangkai daun dan helai daunnya
mempunyai banyak sel kelenjar minyak (Perry, 1980; Van St
3. Nama daerah
Di Indonesia, tanaman ini memiliki beberapa nama daerah seperti; daun dewa (Melayu) (Heyne, 1987; Wijayakusuma et al., 1992), sambung nyawa dan ngokilo (Jawa) (Thomas, 1989).
4. Habitat dan penyebaran
Berasal dari daerah Afrika yang beriklim tropis menyebar ke Srilangka, Sumatera dan Jawa. Tumbuh liar di pekarangan, ladang atau ditanam orang untuk obat-obatan. Tumbuh sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut (Pramono, 1996).
5. Manfaat tanaman
Daun G. procumbens oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat kanker kandungan, payudara dan kanker darah dengan memakan 3 lembar daun segar sehari selama 7 hari. Pengobatan tersebut dapat diperpanjang selama 1-3 bulan tergantung dari keadaan penyakit (Meiyanto, 1996). Tumbuhan ini dilaporkan dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit ginjal (Heyne, 1987). Selain itu, G. procumbens juga dimanfaatkan sebagai antikoagulan, mencairkan pembekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun, khusus bagian daunnya dapat digunakan untuk mengobati pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, luka terpukul, melancarkan sirkulasi (Wijayakusuma et al., 1992). Manfaat lain dari bagian daun tanaman ini dilaporkan oleh Dalimartha (1999) dapat untuk mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit gigi, rematik sendi, perdarahan kandungan, kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), ganglion, kista, tumor, memar.
6. Kandungan kimia
Daun tanaman G. procumbens mengandung senyawa flavonoid, sterol tak jenuh, triterpen, polifenol dan minyak atsiri (Pramono and Sudarto, 1985). Hasil penelitian lain melaporkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid, triterpenoid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarat, asam p-hidroksi benzoat (Suganda et al., 1988), asparaginase (Mulyadi, 1989). Sedangkan hasil analisis kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis yang dilakukan Sudarsono et al. (2002) mendeteksi adanya sterol, triterpen, senyawa fenolik, polifenol, dan minyak atsiri. Sugiyanto et al. (2003) juga menyatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa dalam fraksi polar etanol daun tanaman G. procumbens terdapat tiga flavonoid golongan flavon dan flavonol. Penelitian oleh Idrus (2003) menyebutkan bahwa G. procumbens mengandung sterols, glikosida sterol, quercetin, kaempferol-3-O-neohesperidosida, kaempferol-3-glukosida, quercetin-3-O-rhamnosyl(1-6)galaktosida, quercetin-3-O-rhamnosyl(1 -6)glukosida.
Aturan penggunaan:
1-2 kapsul sehari sesudah makan.
Isi: 50 kapsul
harga: 40.000
Produksi: Al-kautsar Inti 'Afiyah jogjakarta
Pemesanan HUB: Naufal Attamimy
Hp.081578991204(m), 08773919679(xl), 081226619468(s)
e-mail: naufal.attamimi@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar